Senin, 13 Juni 2016

Photography, saya mulai mencintainya...

Berawal dari sebuah kamera suami yang jarang sekali dipakainya (karena sebenarnya suami saya itu hobi di foto jadi modelnya bukannya mengambil foto, hehehe) dan kalau tidak salah suami membeli kamera ini awal tahun 2013 yaitu Canon Eos 600D, sudah termasuk kamera yang cukup lama dan akhirnya baru tahun 2016 ini saya tertarik dalam dunia fotografi ini.

Kamera yang saya gunakan saat ini canon eos 600D

Saya sudah cukup sering juga menggunakan kamera ini tapi saya selalu mengunakan automatic mode jadi yaa yang penting bisa jepret-jepret dan jadi hasil fotonya. Sebenarnya saya sudah ada keinginan untuk membeli kamera lagi yang khusus buat saya akan tetapi kata suami, belajar dulu sampai mahir baru boleh beli. Klise banget kan alasannya, huhuhu. Saya menggunakan kamera Canon Eos 600D dengan lensa 18-135mm. Saya pun mulai mempelajarinya secara otodidak dengan cara browsing di google bagaimana caranya menggunakan kamera ini, bukan mode otomatis loh tapi saya menginginkan belajar dengan mode manual.

Saya mulai mengenal apa itu ISO (seberapa sensitis sensor cahaya terhadap kamera), aperture (seberapa lensa terbuka saat foto diambil atau kita sebut diafragma), speed shutter (rentang waktu jendela di depan kamera terbuaka). Ketiga elemen ini lah yang berhubungan dengan cahaya. Bagaimana cahaya masuk dan berinteraksi dengan kamera. Interaksi ketiga elemen inilah yang disebut exposure. Semakin tinggi angka ISO nya semakin tinggi sensivitasnya terhadap cahaya. 


Hasil foto pertama dengan lensa 18-135mm 1/8 F3.5 ISO 1600


Kura - kura Lensa EF18-135mm 1/20 F6.3 ISO 800

1/8 F5.0 ISO 6400 Approx 4000K

Itulah gambar-gambar yang pertama kali saya hasilkan sebagai fotografer pemula (saya baru mempelajarinya semua ini hanya 1 hari, hehehe). Saya yakin masih banyak kekurangan dalam dunia fotografi ini. Tapi saya yakin, bila kalian ada keinginan dan kemauan, suatu saat pasti kita bisa. Karena saya bertekad akan terus belajar dan belajar. Bagi saya, fotografi itu adalah seni. Seni yang timbul dari dalam hati dan karya yang dihasilkan pun dari hati. 

Minggu, 12 Juni 2016

Sabang : Pulau Rubiah Surga Alam Bawah Laut di Ujung Barat Indonesia

Wisata Taman Laut Pulau Rubiah

Hai, kalian pasti tau kota Sabang kan? Kota Sabang ini terletak di wilayah paling ujung barat Indonesia tepatnya d Pulau We, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Akses menuju ke sabang, kita bisa menggunakan pesawat dari Bandara Kualanamo Medan atau apabila kalian  menginginkan jalan - jalan dulu di kota Banda Aceh, kita bisa menuju Sabang menggunakan kapal cepat atau dengan kapal ferry dari Pelabuhan Ulee Lheue. Waktu tempuh dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Pulau We ini sekitar 45 menit dengan kapal cepat dan sekitar 2 jam dengan kapal ferry.


Pengunjung yang akan ke Pulau Sabang menggunakan kapal cepat

Setelah tiba di Kota Sabang kami pun langsung menuju Iboih, di Sabang ini angkutan yang dipergunakan apabila kita tidak membawa mobil sendiri yaitu dengan becak motor atau menyewa mobil. kami memutuskan untuk menyewa mobil. Kami memilih penginapan berupa cottage Iboih Inn Resort and Resto. 


Iboih Inn tempat yang menarik


Iboih Inn Resto  dan Resort


Cafe dan Resto yang langsung memandang laut lepas

Setelah meletakkan barang barang kami di hotel, kami bergegas menuju Pulau Rubiah. Yeeeeeaaay, snorkling. Akan tetapi, kami tidak membawa baju selam. saya kira di sini disediakan persewaan baju selam rupanya tidak ada persewaan baju selam. yang disewakan disini hanya peralatan untuk menyelam dan kamera underwater. Kami menyewanya di cottage tempat kami menginap. Akses menuju pulau Rubiah menggunakan kapal boat yang disediakan pihak hotel tempat kami menginap. Waktu tempuh menuju Pulau Rubiah sekitar 5 menit dari penginapan kami, tinggal menyeberang saja.



Pulau Rubiah

Akhirnya kami tiba di Pulau Rubiah. Pemberian nama Rubiah pada pulau ini di ambil dari nama seorang perempuan yaitu Cut Nyak Rubiah yang makamnya pun terdapat di pulau ini. Pulau ini memiliki luas 0,357 km2 dan di pulau ini terdapat reruntuhan bekas bangunan Belanda dan Jepang.

Pesona taman laut Pulau Rubiah ini sangat menakjubkan. Di sini masih terasa alaminya. Kegiatan diving dan snorkling di pulau ini tidak akan mengecewakan tiap wisatawan yang akan berkunjung ke sini. Akhirnya kami akan memulai petualangan snorkling di Pulau ini. Di sini banyak joki atau pemandu wisata bawah laut yang bisa kita minta tolong untuk mengambil foto - foto underwater kita. Saya memutuskan memakai guide untuk snorkling di sini.



Pesona Alam Laut Taman Laut Rubiah


Terumbu Karang


Spesies ikan yang terdapat di Taman Laut Pulau Rubiah



Salah satu spesies ikan yang terdapat di sini




Yeeeeay, finding Nemo


Snorkling di Pulau Rubiah

Setelah snorkling perut kami pun mulai "bernyanyi". Yaah kami kelaparan, hehehe setelah seharian bermain di bawah laut. Kami pun mencicipi hidangan khas Kota Sabang, yaitu sate gurita :D. Sate ini sangat lezat dengan bumbu kacang. Waktu menunjukkan pukul 4 sore, saatmya kita kembali ke cottage. Kapal boat pun telah siap menjemput untuk membawa kami ke penginapan.


Bersantai menikmati alam bawah laut di dermaga Iboih Inn Resort and Cottage


Bersantai sambil menunggu sunset di dermaga Iboih Inn Resort and Cottage
Sunset tidak begitu terlihat karena tertutup awan

Indah bukan taman laut pulau Rubiah ini. Yang pasti, kalian tidak akan pernah menyesal bila berkunjung ke sini. Bagi kalian yang penasaran, silahkan datang ke Pulau Weh..... 






Rabu, 08 Juni 2016

Part 3 - Goes to Yogyakarta with friends ( Angkringan JAC Pendopo Dalem )

Begitu kita mendengar kota Yogyakarta, salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kota ini adalah "Angkringan". Siapa sih yang tidak kenal dengan angkringan? Yaaaaa, angkringan adalah salah satu icon kota Yogyakarta ini. Tempat makan merakyat yang menyajikan berbagai makanan dan minuman tradisional ini memang sangat murah meriah. Sego kucing, sate usus, cakar ayam, gorengan serta berbagai makanan tradisional lainnya pun tersedia di sini. Belum lagi berbagai macam wedang (minuman) baik hangat maupun minuman dingin yang disediakan di sini seperti wedang jahe, wedang susu jahe, wedang tape, kopi jos dan lain lainnya.


Warung angkringan di kota Yogya ini biasanya terdapat di pinggir pinggir kota Yogyakarta, di samsping Stasiun Tugu dan di sekitar area Kalicode Kota baru banyak sekali berjejer angkringan yang menggunakan gerobak dan warung tenda. Bila kalian bosen dengan suasana angkringan yang begitu begitu saja, kalian bisa mencoba ke Angkringan JAC Pendopo Dalem. 



Suasana di Angkringan JAC Pendopo Dalem



Angkringan JAC Pendopo Dalem ini terletak di sekitar area keraton Yogyakarta dan di daerah dekat pasar Ngasem. Angkringan ini cukup unik karena terasa kental sekali perpaduan anatara nuansa keraton dan suasana etnik Jawanya. Angkringan ini buka dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Selain sego kucing dan berbagai macam lauk pauknya, di angkringan ini pun terdapat berbagai macam kue tradisional khas Yogya, salah satunya Kue Kipo. Dan di angkringan ini terdapat juga loh bakmi yogya



Berbagai menu di Angkringan JAC Pendopo Dalem

Menarik bukan ? Memang sih menurut saya harga yang ditawarkan di sini agak sedikit mahal daripada angkringan pada umumnya yang terdapat di Yogyakarta tetapi kita dimanjakan dengan suasana yang nyaman, cozy dan seolah seolah kita berada dalam suasana omah jawa tempo dulu. Pengunjung pun dapat memilih sendiri makanan apa yang disajikan dalam bentuk prasmanan ini. Yaaaah, tak lengkap rasanya bila kalian berkunjung ke Kota Yogyakarta tak mampir dan mencicipi makan di angkringan. Penasaran dengan suasana dan makanannya? Selamat mencoba......




Selasa, 07 Juni 2016

Part 2 - Goes to Yogyakarta with friends ( Roaster and Beer Yogyakarta )

Ada beberapa tempat gaul dan asyik yang wajib di coba nich bila kalian berkunjung ke Yogyakarta. Tempatnya asyik banget, cozy dan unik. Banyak terdapat ornamen beruang yang menempel di dinding resto ini. Dan ada juga beruang teddy berukuran seperti kalian. Beruang ini hits banget loh. buktinya kami sampai rebutan untuk foto sama ini beruang, hehehe... Ini buktinya !!!!


Besarkan boneka beruangnya ??
Roaster and Beer ini bernuansa metropolitan yang terletak di jantung kota Yogyakarta tepatnya di Hotel Harper Jalan Mangkubumi 52. Roaster and Beer ini merupakan salah satu tempat ngopi dan resto favorit saya bila berkunjung ke kota gudeg ini. Resto ini pun lagi nge-hits dikalangan anak muda dan ibu - ibu muda seperti kami, hehehehe.



Terdapat ornamen beruang di tiap sisi dindingnya
Menu makanan yang disajikan di sini pun beraneka ragam. Tetapi sebagian besar international food seperti sandwich, aglio olio, salami pizza, carbonara, green tea cake, nachos dan lain lainnya. Karena kami memang niatnya ke sini hanya "nongkrong" aja, jadi kami hanya memesan beberapa makanan ringan dan minuman, hihihi


Inilah cemilan kita malam ini, nachos Roaster and Beer



Lychee tea, this is my favourite !!!!

Eh ada yang pesan Espresso coffee juga nich, hayo sapa ???
Roaster and Beer Resto ini buka dari jam 11.00 siang hingga pukul 23.00. Karena kita ke sini sudah menunjukkan pukul 21.30, jadi jam 22.30 kami sudah tidak bisa memesan makanan lagi karena resto sudah mau tutup, hahaha.. Alhasil, malam ini kita sukses hanya mengemil nachos, nge-teh dan ngopi aja. It's Okay, gak apa-apa, karena memang kami sudah kenyang, karena sebelum ke tempat ini, kami sudah nongkrong di Angkringan JAC Yogyakarta (Nanti kita bahas juga ya tempat ini).



Sambil menunggu pesanan yang belum datang, kita foto dulu :D


Suasana Roaster and Beer Resto, Cozy & Nyaman banget tenpatnya

Bagi kalian yang akan berlibur ke Yogyakarta, wajib deh ke resto ini. Selain tempatnya asyik, harga makanan dan minuman di sini pun terjangkau loh. Sekelas restoran yang berada di hotel, saya bilang makanan di sini murah meriah. Untuk keluarga pun tempat ini juga sangat nyaman. Perhatikan juga waktu bila berkunjung kemari yaaaa... Jangan kayak kami, kami hanya menikmati waktu yang sebentar saja karena resto ini akan tutup, huhuhuhu.... Padahal kami masih betah loh di resto ini ^_^


Family Potrait at Jonas Photo Semarang

Hai..hai, setelah menunggu kurang lebih satu bulan lamanya, akhirnya foto keluarga saya jadi juga, hehehe.. Saya sudah lama sekali tidak foto keluarga, terakhir foto kalau saya tidak salah akhir tahun 2011 di Yogyakarta, dimana anak saya yang kecil, Zhakyna baru berumur 8 bulan. Bulan Mei kemarin saya memutuskan memilih Jonas Photo Semarang untuk family potrait. Kenapa saya memilih Jonas Photo ??? Yaaaaaa, karena hasilnya memuaskan meskipun menunggu hasil jadinya cukup lama, satu bulan euy. Dikarenakan proses editing dan cetak fotonya dilakukan di Bandung (Kata mbak tellernya loh :D).


Dua minggu sebelumnya, saya sudah booking untuk tanggal saya akan melakukan foto keluarga ini. Syarat bookingnya gampang kok, hanya dengan menentukan paket yang akan kita ambil lalu membayar down payment (DP) deh. Waktu itu saya juga hanya memberikan DP lima puluh ribu rupiah saja, hehehehe.


Keluarga Kecil Bahagia, hihihihi

Saya mengambil paket foto keluarga yang minimalis seharga idr. 550.000 dengan 5x pose dan dapat foto ukuran 12R. Tapi fotografernya pasti nanti akan mengambil beberapa pose dan itu lebih dari 5x pose. Nah, disetiap kelebihan posenya yang akan kita ambil akan dikenakan biaya antara idr. 25.000 - 30.000.




Zhakyna (5y) dan Awisya (8y)



Awisya Shafa Kamila Widihantoro (8y)


Zhakyna Anindyasha Widihantoro (4y)
Sejauh ini saya sangat puas dengan hasilnya yang luaaaaaar biasa dan kereeeeeen. Fotografer mengarahkan kita bergaya senatural mungkin dan itu yang saya suka. Mas fotografernya ramah, ngarahin gayanya kita asik banget dan lucu - lucu pastinya, hihihi. Bagi kalian yang tertarik untuk foto keluarga di Jonas Photo, saran saya harus booking tempat deh dari jauh - jauh hari. Biasanya suka antri panjang, apalagi kalau pas weekend. 



Part 1 - Goes to Yogyakarta with friends (Spend The Night at Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta)


Hello, kali ini saya akan mem-posting liburan saya bersama teman - teman saya. Sebenarnya liburan kali tanpa sengaja dan amat sangat mendadak, hahaha. Liburan ini terjadi karena kami semua pada "baper" akibat serial AADC 2. Semua pada tahu kan, lokasi "shooting" film AADC 2 ini sebagian besar di wilayah Yogyakarta. Yuhuuuui, akhirnya kami sampai juga di Yogyakarta, kami semua memutuskan menginap di Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta, siapa tau kami bisa ketemu Rangga, Who's knows? hihihihihi. Hotel ini memiliki konsep ecogreen dan sangat menarik dengan berbagai ornamen yang sangat unik. Sebaiknya bila ingin menginap di hotel ini, kita bisa "booking" dari jauh-jauh hari ya, karena hotel ini lagi hits akhir-akhir ini, sering "full booked". Kalau kalian hobi fotografi atau hobi di foto, percaya deh hotel ini banyak spot spot menarik untuk kita berfoto foto ria. 



Rooftop hotel ini mempunyai fungsi yang unik loh. Rooftop tersebut dijadikan tempat bercocok tanam alias berkebun dengan media utamanya air atau lebih dikenal dengan hidroponik. Dan di depan setiap kamar pun dijadikan media berkebun hidroponik, unik kan ???



Loby Hotel yang Menyatu dengan Kolam Renang.


Suasana lobi hotel pada malam hari


Kamarnya pun cukup unik loh, eleman kayu banyak terdapat di setiap "room" hotel ini. Jadi.., terasa hangat dan nyaman (ini bukan iklan yaa, kami juga tetap bayar kok nginep di hotel ini, tidak disponsori, xixixixi). Restoran ini terletak di area kolam renang, jadi kita menikmati "breakfast" di pinggir kolam renang. Menu yang disajikan pun beraneka ragam, ada traditional food or international food.




Suasana breakfast di hotel.




Setelah "breakfast" kami pun siap melanjutkan aktifitas kami selanjutnya. Muter - muter kota Yogyakarta. Yeaaaaaaay.... Sebelum meninggalkan hotel yuuk kita foto lagi di depan hotel ini.





Di depan Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta



Nah bagi kalian yang pingin liburan di Yogyakarta, Hotel ini salah satu hotel yang saya rekomendasikan, untuk harga pun terjangkau. Hotel ini terletak di daerah Prawirotaman, di Jalan Gerilya Mergangsan. Daerah lingkungan hotel ini pun cukup ramai karena banyak juga penginapan di daerah prawirotaman ini. Dekat hotel ini pun terdapat Pasar tradisional siapa tau pada mau jajan makanan khas tradisional Yogyakarta. Di dekat hotel juga banyak terdapat restoran dan cafe.




Oh ya, bila kalian yang menggunakan transportasi pesawat atau kereta api, saran saya lebih baik menyewa mobil, soalnya akses ke tempat wisata seperti malioboro, keraton, dan yang lainnya lumayan jauh. Karena di Yogyakarta akses transportasi hanya ada taksi, becak dan andong, hehehe.. di Kota gudeg ini tidak terdapat Angkot alias angkutan umum yaaa... Tetapi jangan khawatir, di depan hotel terdapat juga becak motor yang siap mengantar kita keliling Yogyakarta.



Yuuuk, liburan ke Yogyakarta.............. ^_^